Pemikiran manusia untuk bisa mengangkasa telah berlangsung sejak sejarah peradaban mereka dimulai. Impian itu telah tumbuh dan mengisi benak mereka, bahkan jauh sebelum Wright bersaudara lahir. Sejak legenda Yunani Daedelus dan Icarus hingga mewujudkan Stasiun luar Angkasa MIR, manusia terus berdiskusi, menganalisa, berupaya, dan akhirnya melakukan pencapaian penerbangan. Kendati teknologi terus berkembang secara dramatik, impian untuk terus berkembang tak pernah berhenti. Meski mungkin lebih terkenal karena karya cipta seninya, Leonardo da Vinci adalah orang pertama yang melakukan studi ilmiah mengenai mekanika penerbangan. Pada akhir abad ke-15, ia membuat sketsa sebuah mesin terbang yang dinamai Ornithoper.
Dalam sketsa itu, Ornithopter itu memiliki sayap yang akan mengepak-epak ketika "pilot" melepaskan kakinya. Toh, Ornithopopter tak pernah terwujud secara fisik. Meski, walaupun Davinci melakukanya, mesin terbangnya tak mungkin bisa bekerja, sebab manusia manusia tak mungkin bisa mengangkat bebanya sendiri dengan sekedar mengepak-ngepakkan sayap yang ditempel ditubuhnya.
Mesin terbang pertama pertama yang bisa dibuat adalah sebuah balon berisi udara panas Montgolfier bersaudara dari perancis pada 1782. Balon mereka bisa mengangkasa setelah api memanaskan udara didalam balon tersebut.Seekor bebek, kambing, dan tikus kecil menjadi penumpangpertama. Namun, pada november 1783,keduanya berhasil terbang diatas Paris selama 25 menit dan menjadi manusia pertama yang melakukan penerbangan bebas.
Satu catatan penting, manusia memang berhasil mengangkasa, tetapi balon membuat manusia kesulitan mengarahkan penerbangan. Balon yang bisa dikendalikan pertama kali dibuat oleh henri giffard pada 1852. Bentuknya seperti cerutu dan menggunakan hidrogen untuk bisa mengangkasa. Balon ini juga memiliki mesin yang menggerakkan baling-baling serta menggunakan kemudi untuk mengontrol arah. Balon udara LaFranc di buat pada 1884 oleh Charles Renard dan A.C Krebs, adalah udara pertama yang bisa digerakkan ke semua arah tanpa bergantung pada arah angin. Count ferdinand von Zeppelin dari jerman menyempurnakan kekakuan pengendalian balon udara itu pada awal abad ke-20.
Selama perang dunia I, Zeppelins digunakan sebagai pembawa bom yang dijatuhkan diatas kota London. Pasca perang, Zepellins sukses menjadi pengangkut penumpang komersial. Namun hindenburg-Zeppelins paling besar dan paling terkenal yang pernah dibuat meledak pada 6 mei 1937, saat mencoba di New Jersey. Tiga puluh enam dari 97 penumpang didalamnya tewas. Itulah akhir dari penerbangan balon udara komersial.
Ketika Giffard, Zeppelin, dan rekan-rekan mereka melakukan penelitian balon udara, seseorang lebih berkonsentrasi pada pesawat bersayap. Sir george Cayley, kerap disebut sebagai Bapak Aerodinamika Modern, menemukan kaidah penerbangan yang menjadi awal pengembangan pesawat terbang sesungguhnya. Ia mengaplikasikan penelitianya dengan membuat pesawat tanpa mesin pada pertengahan abad ke-19.
Berbagai karya tulis yang dibuat Cayley dilanjutkan oleh seorang jerman, Otto Lilienthal. Ia berhasil membuat 2500 penerbangan dengan glider (pesawat tak bermesin, yang membuktikan nilai penemuannya. Toh pencapaian menthal masih belum cukup melawan terpaan angin. Ia tewas bersama glidernya pada tahun 1896. Adalah Orville dan Wilbur dengan penerbangan bersejarah di Kitty Hawk, Membuktikan mereka mampu menjawab tantangan sebelumnya. Penerbangan mereka menunjukkan "benda" yang mereka tumpangi mampu menjawab dua kendala utama sebuah penerbangan, yakni sumber tenaga yang cukup dan efektif mengontrol arah. Pada 17 desember 1903, Wright bersaudara mampu mewujudkan penerbangan pertama yang terkontrol, berawak, bertenaga, dan lebih ringan daripada udara. Penerbangan pertama ini berlangsung selama 12 detik dan melaju sejauh 120 kaki.
Perkembangan pesat. Namun, dampak keberhasilan meeka baru benar-benar terasa pada 1908, tatkala keduanya mendemonstrasikan pencapaian mereka di AS dan Perancis. Setahun kerikutnya, benar-benar berlangsung penerbangan bersejarah ketika Louis Bleriot menerbangkan pesawat terbang mono menyebrangi Selat Inggris dari Perancis ke Inggris. Ini menjadikan Bleriot orang pertama yang menyebrangi lautan atau dari satu negara ke negara lain dengan pesawat terbang.
Juga di Perancis, Elise Deroche dikenal sebagai "La Baronne De La Roche" menjadi wanita pertama yang mendapatkan lisensi sebagai pilot. Pada tahun yang sama pesawat mmiliter AS pertama dibuat oleh Wright bersaudara. Dua tahu kemudian, Glenn Curtiss, bapak penerbangan angkatan laut berhasil melakukan penerbangan lautan pertamanya di San Diego. Perang dunia I , kenyataanya, turut mempercepat berbagai kemajuan dalam menggunakan teknologi untuk penerbangan. Diawal perang, pesawat terbang digunakan untuk observasi, sementara dimasa perang berkecamuk dengan tambahan mesin peluru, pesawat terbang menjadi senjata efektif selama perang. Inovasi dalam rancangan juga semakin membuat pesawat terbang lebih besar, lebih cepat dan mampu membawa bom. Pada 1918, AS menjadi negara pertama yang menawarkan layanan pos udara yang terjadwal tetap. Juga rute penerbangan tetap antara Washingthon D.C dan New York.
Pada 1932 Amelia Earhart juga mencapai status legendaris. Ia menjadi pilot wanita pertama yang menyebrangi atlantik seorang diri. Namun, orang lebih mengenangnya setelah ia tidak pernah muncul kembali pada penerbangan bersama navigatornya pada 1937. Earhart terbang dari miami dengan rencana mengelilingi dunia. Namun setelah suara terakhirnya diterima dilautan Pasifik, setelah itu ia dan navigatornya tak pernah kembali. Beragam teori di kembangkan namun hingga kini belum terungkap apa yang sesungguhnya terjadi.
Seiring penerbangan terakhir Earhart, seseorang bernama Igor Sikorsky mengenbangkan pesawat jenis lainya yang sekarang dikenal dengan helikopter. Ia menyempurnakan helikopter dengan rotor tunggal pada 1930-an dan pada dekade setelahnya helikopter semakin disempurnakan bentuk dan kemampuanya. Saat ini helikopter banyak digunakan untuk kepentingan militer, penyelamatan darurat, dan tujuan komersial.